Buku ini menjelaskan tentang perkataan Yesus di
atas kayu salib. Perkatan-Nya itu, penuh dengan makna
yang menyentuh kehidupan umat manusia yang
ditandai dengan ungkapan yang pertama bahwa Yesus
berseru dalam doa kepada Bapa-Nya untuk meminta
pengampunan bagi orang yang menyalibkan Dia. Selain
itu, dalam perkataan Yesus yang kedua menunjukkan
bahwa Ia maha kasih dengan membuktikan kepada salah
satu orang jahat yang bersamaan disalibkan dengan-Nya
di Golgota. Orang jahat ini menerima hukumannya dan
mengakui bahwa Yesus tidak bersalah yang pada
gilirannya ia meminta supaya Yesus mengingatnya
ketika Yesus datang sebagai raja sehingga pada akhirnya
ia menerima anugerah kehidupan yang kekal.
Di atas kayu salib Yesus mengalami penderitaan
yang begitu dahsyat. Namun, Ia tidak memusatkan
perhatian-Nya kepada penderitaan dan kematian-Nya
justru Ia melihat dan memperhatikan perempuan serta
murid yang dikasihi-Nya yang berada dekat salib
dengan menegaskan dalam perkataan-Nya yang ketiga
berkata, “wanita, inilah anakmu, demikian juga kepada
murid yang dikasihi-Nya dengan berkata, inilah ibumu.
Perkataan ini menekankan tentang kebersamaan dan
kesatuan tanpa dihalangi perbedaan yang ada. Kasih
adalah dasar dalam menjalin persekutuan yang indah
dengan sesama.