Meningkatnya kadar CO₂ di bumi mengakibatkan kenaikan suhu dan berimbas pada pemanasan global. Peningkatan suhu global tidak terlepas dari peningkatan aktifitas manusia. Sejak abad ke-19 suhu permukaan bumi telah mengalami peningkatan sekitar 0,8ο C. (IPCC/ Intergovernmental Panel on Climate Change, 2007). Kawasan karst merupakan kawasan yang diperkirakan akan mendapatkan dampak yang besar akibat perubahan iklim. Namun demikian, di sisi yang lain kawasan karst akan memiliki peran yang strategis dalam mitigasi perubahan iklim, diantaranya adalah dalam penyediaan air dari sungai bawah tanah (termasuk mata air) serta penyerapan karbon atmosfer oleh proses pelarutan batuan yang akan menghambat terjadinya pemanasan global. Penelitian ini menunjukkan terdapat variasi baik temporal maupun spasial terhadap karakteristik groundwater aggressivines, dimana pada musim hujan groundwater aggressivines tinggi sedangkan rendah pada musim kemarau. Secara spasial aggresisvines pada mata air beragam dengan nilai tergantung pada perkembangan akuifer karst. Nilai groundwater aggresseveness memiliki pengaruh yang tinggi terhadap serapan karbon sebesar 82 persen secara temporal dan 67 persen secara spasial. Daerah penelitian disusun atas gamping kalsit, yang ditunjukkan tipe hidrogeokimia Ca HCO3. SPC pada mata air sampel mempunyai pola yang sama, yaitu pola harian dengan satu puncak maksimal dan satu puncak minimal. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama masa penelitian daerah penelitian didominasi oleh aliran diffuse.