Kau pernah rasakan beribu alasan keputusasaan
Kau juga pernah rasakan
Dengan jiwa yang lusuh yang bertepuk riuh
Kau juga pernah menginginkan dan mengharapkan
Kau juga pernah datang dengan hati yang tak karuan tujuannya
Dan kau pernah juga pernah datang
Dengan remuk redam dan duka lara
Kata kau gundah gulana mungkin tak pernah terbatas
Hingga kau nodai setiap ikhthiar dengan peluh yang menjadi saksi
+++
Sebagai seorang manusia, penulis memiliki pengalaman hidup. Pengalaman hidup itu tentu saja memberikan kesan tersendiri bagi penulis. Di sinilah pada akhirnya penulis mencoba mengungkapkan segala isi hati yang selama ini terpendam. Isi hati yang muncul karena merespon pengalaman hidup dalam mengarungi kehidupan. Termasuk juga pengalaman hidup penulis dalam mengamati pengalaman hidup orang lain. Ini juga turut memberikan inspirasi bagi penulis untuk menuliskannya dalam bait-bait puisi dalam buku ini.