Revolusi industri 4.0 dikenal juga dengan istilah disrupsi teknologi maupun revolusi digital, pada era baru ini telah banyak menggunakan berbagai teknologi canggih, banyaknya ide-ide baru, ciptaan baru, inovasi teknologi baru sehingga membawa dampak disrupsi dalam kehidupan manusia. Institusi pendidikan harus mampu menghadapi perubahan transformasi teknologi, maka peranan pengajar dalam melaksanakan pembelajaran secara baik. Pengajar harus memiliki kualifikasi dan kompetensi pendukung dalam melaksanakan pembelajaran seperti berinovasi, kreatif, pengembangan teknologi dalam membuat media pembelajaran, keterbukaan pikiran, dan networking.
Untuk menghadapi tantangan transformasi Industri 4.0, pendidikan tinggi perlu memiliki strategi. Leterasi data, literasi teknologi dan literasi manusia diangap sebagai komptensi yang dibutuhkan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Dalam hal ini harus memikirkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran. Mampu memadukan pembelajaran ke ranah digital, seperti literasi data berkenaan dengan ketersediaaan informasi yang luas misalnya big data, literasi teknologi seperti menggunakan teknologi dalam pembelajaran dan mahasiswa menghasilkan sesuatu produk teknologi serta literasi manusia dimana mahasiswa dapat saling bekerjasama dan adanya rasa tangung jawab.
Secara khusus, buku yang berisi kumpulan tulisan para pakar dan pegiat pendidikan ini menyorot tentang bagaimana pendidikan di Abad 21 harus mulai diterapkan sekalipun masih harus secara perlahan. Sebagai sebuah karya ilmiah, buku ini memberikan sumbangan pemikiran terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.