Buku ini lahir dari harapan akan terwujudnya kehidupan yang damai, adil, dan harmonis di Tanah Papua, sebuah tanah yang kaya secara budaya, spiritual, dan sosial, yang juga disebut dengan nama “Papua Tanah Damai, Surga Miniaur di Ujung Timur Indonesia”. Dalam buku ini, penulis mendeskripsikan Papua yang kaya akan kearifan lokal sebagai anugerah Tuhan yang perlu dijaga, dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Bahkan lebih dari itu buku ini mengangkat tiga pendekatan utama sebagai landasan perdamaian yang kontekstual dan berkelanjutan: Injil sebagai kabar damai yang transformatif, Budaya sebagai identitas dan kearifan lokal yang menyatukan, serta Model DAMAI sebagai pendekatan strategis dalam merawat keberagaman dan mendorong rekonsiliasi.